Jumat, 25 Juni 2010

MIRROR



Mirror merupakan sebuah film Indonesia yang dirilis pada tahun 2005. Film yang disutradarai oleh Hanny R. Saputra ini dibintangi antara lain oleh Nirina Zubir, Jonathan Mulia, Henidar Amroe, Ira Wibowo, M. Leo Lumanto, Ichi Nuraini, Indra Brasco, Unique Priscilla, Vida Sylvia Pasaribu, dan Joshua Pandelaki. Mirror dinominasikan untuk beberapa kategori dalam ajang Indonesian Movie Awards 2006, memenangkan satu, yaitu Pemeran Utama Wanita Terfavorit untuk Nirina Zubir.

SINOPSIS

Kikan (Nirina Zubir) gadis yang lincah dan jahil. Akibat kejahilannya ia menghadapi sejumlah keanehan. Ia seperti mempunyai kekuatan yang tidak dimiliki oleh orang lain yang ia rasakan melalui cermin dan hal ini sangat menyiksanya. Kejadian-kejadian tersebut mulai menimpa orang terdekatnya, namun ia hanya bisa menceritakannya kepada Doni (Jonathan Mulia), lelaki yang menaruh hati pada Kikan, namun selalu ia diabaikan. Saat Kikan mulai merasakan hal yang sama, Kikan tetap tak bisa menerima Doni karena kejadian buruk terus menghantuinya.

Kejadian pertama yang dialaminya setelah pingsan diruang kimia adalah tidak dapat melihat bayangan salah satu gurunya di cermin toilet. Pada awalnya kikan merasa masih ngantuk, lalu dia mencuci matanya dan melihat lagi ke cermin, dan guru itu tetap tidak terlihat, padahal di belakang masih ada gurunya. Lalu ia mencuci muka sekali lagi dan melihat lagi ke cermin, dan guru itu masih tetap tidak terlihat. Saat ia melihat kebelakang, ternyata pak guru itu sudah tidak ada, melainkan sudah gantung diri di toilet. Itulah kejadian pertama yang dialami Kikan.

Kejadian berikutnya yang dialami Kikan adalah saat ia menginap dirumah tetangganya karena ia dihantui oleh hantu gurunya (yang meninggal sebelumnya) dirumahnya. Besoknya, tetangganya itu berniat pergi liburan, dan sempat mengajak Kikan. Tapi Kikan menolak karena harus menjemput ibunya dibandara. Saat tetangganya sekeluarga itu asyik bermain pedang-pedangan, tiba-tiba di cermin Kikan kembali tidak melihat bayangan keempat orang sekeluarga itu (Orangtua, anak laki-laki dan anak perempuan). Karena tidak yakin, Kikan kembali melihat ke arah tetangganya dan melihat mereka masih ada disana. Lalu saat ia melihat kembali ke cermin, bayangan mereka memang tidak ada. Namun Kikan tidak ambil pusing. Setelah tetangganya berangkat, Kikan kembali kerumahnya untuk mengambil Handphone serta mobil. Ditengah jalan menuju bandara, Kikan sempat melihat tetangganya tadi berjalan ke lain arah, dengan tubuh yang berdarah serta ekspresi wajah yang kosong. Kikan sempat menoleh kebelakang, dan didepannya ternyata sudah ada kecelakaan yang ternyata dialami tetangganya, dan menyebabkan semua anggota keluarga tetangganya tersebut meninggal. Kikan lalu dapat menyimpulkan bahwa siapapun yang bayangannya tidak dapat dia lihat dicermin, maka sebentar lagi orang tersebut akan meninggal.

Kikan, yang kembali bersekolah setelah mengalami seabreg kejadian aneh, kembali mendapatkan kejadian aneh. Bu Guru yang sangat disayanginya seperti ibunya sendiri, tidak dapat ia lihat bayangannya di cermin kecil miliknya. Kikan pun tidak mau percaya begitu saja ia lalu melihat ke bu guru tersebut dan kembali melihat ke cermin, dan ternyata bayangan gurunya tersebut tetap tidak ada. Dengan cepat Kikan mengambil keputusan bahwa guru tersebut akan meninggal, tapi ternyata guru tersebut akan pindah ke Surabaya karena harus mengajar disana beberapa bulan. Kikan yang tidak ingin ibu guru ini pergi, langsung mencegahnya sekuat mungkin, tapi bu guru tersebut mengatakan bahwa semua manusia akan meninggal, kalau ibu guru tersebut akan meninggal, berarti dia tidak akan bisa mencegahnya. Kikan pun akhirnya merelakan ibu guru itu pergi ke Surabaya. Besok malamnya, saat Kikan sedang menonton televisi, tiba-tiba acara dipotong dengan Breaking News yaitu tentang kecelakaan hebat yang terjadi di jalan lintas Jakarta-Surabaya, yang ternyata adalah mobil yang ditumpangi gurunya. Sopir yang mengantar memang terluka, tapi hanya guru tersebut yang meninggal - dengan anehnya. Bagian berakhir saat Kikan menjerit sejadi-jadinya setelah melihat berita tersebut.

Setelah kematian gurunya, Kikan yang kembali kesekolah ternyata sudah dijuluki "Pembawa Sial" atau "Nenek Sihir" karena yang dianggap menyebabkan kematian guru tersebut. Kikan merasa sangat sedih, karena tidak ada yang mau memahami keadaannya. Namun, bayangan Kikan meleset, karena Doni yang sedari dulu menaruh hati pada Kikan tetap memperhatikan Kikan, tapi Kikan tetap tidak menerima Doni. Dirumah Kikan, tiba-tiba ada beberapa anak kecil yang bermain petak umpet. Dua - dari tiga - anak bersembunyi dan yang satunya menjaga. Kikan yang sedang duduk di sebuah kursi besar berbohong kepada anak yang satunya yang sedang mencari temannya - yang sedang bersembunyi dibalik kursi tersebut - . Saat Kikan melihat ke balik kursi, ternyata anak kecil yang tadi bersembunyi disana sudah tidak ada. Kejadiannya juga berlanjut saat anak-anak tersebut menyebar dirumah Kikan dan ternyata mereka adalah hantu yang menghantui Kikan. Kikan yang sangat ketakutan, terpaksa menuju rumah Doni karena tidak ada lagi tempat yang bisa ia tuju. Karena sudah malam, Doni mempersilakan Kikan untuk tidur di kamarnya, dan membuat Kikan menyadari bahwa begitu banyak surat yang ingin dikirimkan Doni kepadanya, tapi surat-surat tersebut tidak pernah sampai - entah mengapa -. Hal ini berhasil menumbuhkan rasa cinta di hati Kikan kepada Doni, yang menyebabkan Kikan dan Doni sering jalan-jalan berdua, dan sesaat berhasil menghilangkan rasa takut Kikan.

Kejadian berulang kembali, ketika Kikan yang sedang memilih-milih baju untuk bertemu Doni - yang juga sedang memilih baju - dirumahnya. Lalu hal yang paling ditakutkan Kikan pun terjadi, yaitu ketika dia melihat bayangannya di cermin, bayangan tersebut perlahan-lahan menghilang, dan membuat Kikan menjerit menggelegar dan berhasil membuat listrik padam dirumahnya. Doni yang bertemu Kikan - yang sedang ketakutan - kaget karena Kikan yang kemarin masih bahagia menjadi sedih dan ketakutan seperti itu. Akhirnya Doni menjaga Kikan dirumahnya. Suatu pagi, Doni yang datang kerumah Kikan terkejut setelah melihat kegiatan yang dilakukan Kikan = memakan cabe rawit. Doni pun langsung menghentikannya, dan berkata bahwa dia akan mencari sarapan. Kikan yang kembali dihantui, merasa ketakutan dan akhirnya pergi meninggalkan rumahnya dengan menggunakan mobilnya. Kikan sempat berhenti sebentar untuk membeli beberapa koran dan majalah, untuk menemukan alamat seorang paranormal. Tapi sayangnya, karena Kikan sibuk melihat majalah sambil menyetir, dia menabrak mobil lainnya di sisi jalan, yang menyebabkan tabrakan dan mobilnya hancur.

Beberapa orang yang menyaksikan kejadian tersebut berusaha melihat kedalam mobil Kikan, dan ternyata - dengan ajaibnya - Kikan berhasil selamat dan masih hidup, lalu keluar dari mobilnya yang sudah ringsek. Kikan lalu pergi mencari paranormal tersebut, yang berkata bahwa kematian adalah suatu yang pasti, tapi kepastian tersebut dapat terhapus dengan Keabadian Cinta. Kikan yang tidak begitu mengerti maksudnya, kembali kerumahnya, dan menemukan sangat banyak orang disana yang berkumpul, termasuk Doni, teman-temannya, sampai ayah Kikan. Kikan yang kaget melihatnya, mengira bahwa ibunya yang meninggal. Lalu ia mencari-cari ibunya yang tidak ada, lalu ia menangis dan melihat ke dalam peti, yang ternyata isinya adalah Kikan sendiri. Dibalik rumah, ternyata ibu Kikan sedang menangis didampingi oleh temannya. Kikan yang berusaha memanggil ibunya, berusaha menggapai-gapai tubuh siapapun, tapi tidak bisa ia raih. Ia pun menjerit sejadi-jadinya, dan berlari keluar rumah. Saat akan keluar, ia kembali melihat paranormal tersebut, sambil menanyakan kenapa dia bisa meninggal. Paranormal tersebut mengatakan bahwa ia sudah meninggal saat kecelakaan mobil. Lalu Kikan pun pergi berlari, entah kemana, menjauh dari rumahnya.

Bagian akhir dari film memperlihatkan Doni yang sedang berdiri sendirian disebuah dermaga kecil. Lalu Doni mendengar suara Kikan, tapi tidak tahu darimana. Lalu ia melihat serombongan kunang-kunang, yang merupakan binatang favorit Kikan. Lalu Doni teringat ucapan Kikan "Benarkah cinta itu abadi?", dan film berakhir saat Doni berusaha menggapai salah satu kunang-kunang.

Sutradara Hanny R. Saputra
Produser Leo Sutanto
Elly Yanti Noor
Pemeran Nirina Zubir
Jonathan Mulia
Henidar Amroe
Ira Wibowo
Distributor SinemArt Pictures
Durasi 120 menit
Negara Indonesia

1 komentar: